sebuah persembahan kata
untuk mereka-mereka yang berdesakan setiap pagi sore ataupun malam,
menikmati perjalanan bogor jakarta dengan kereta tua.
------------------------------------------
kereta besi tua!
kujejaki besi tua panjang tersebut. kuatkan kuda-kuda kai pada besi besi yang kalah oleh karat.
kereta tua. rongsokan besi tua hasil hibah negeri sakura!!
kukuatkan pegangan pada besi mulus itu..
saat tangan menggenggam teryakini perpindahan ribuan kuman terjadi, keringan dan lengket terasa. jijik.. tapi mau apa?
pagi ini kereta tua penuh sesak.. tapi ia tetap melaju...
stasiun pertama...
dua orang turun
sepuluh penumpang masuk gerbong
tujuh orang naik di atap
ia kembali melaju
stasiun kedua
satu orang turun
delapan penumpang masuk gerbong
anak-anak sma naik di atap
ia tetap melaju. pagi ini kereta tua penuh sesak.
stasiun ketiga
"whaa... Mamah... pengen pulang... hiks hiks... huhuhu!"
tangis perempuan kecil itu histeris...
berteriak dalam pengap yang mencekik leher jenjang para ibu dan menjerat leher-leher besar para ayah.
tangisan perempuan kecil itu begitu hebat.
pagi itu kereta tua penuh sesak
tapi tak ada pria cabul yang hobi menggesek gesekkan badannya
tak ada tangan panjang si pria penjambret
tak ada bau ketiak si penjual sandal karet.
pagi itu kereta tua penuh sesak
tapi ia tetap melaju sampai ke stasiun terakhir
sebuah tempat pembuangan besi rongsokan!!
tapi itu nanti... entah tahun berapa.
kereta tua masih ingin bersaing dengan sipelari handal kereta langsung, pakuan! gengsinya terlalu besar untuk dikalahkan.
'tua-tua begini aku masih kuat kO!" katanya.
kereta tua masih akan tetap melaju.
2 oktober 2006
rio
pujanggapemalu!
« back home