di pentas itu di balai budaya terkenal
sekelompok wanita berbaris sejajar
duduk bersimpuh bawakan tarian
ritmis... magis...
s a m a n
tempo dipercepat dan gerakan semakin cepat
lalu terhenti
waktu ikut berhenti seakan detik mengurai langkah ke belakang
semua kembali dalam kenangan
hari itu entah hari keduapuluh berapa
di bulan desember dua ribu empat
hari itu
tak ada senyum gadis berkerudung bermata biru dari teunom
tak ada tawa di lorong lorong syiah kuala
juga tak ada saman!
apalagi rujak dan mie aceh
hanya tangis
teriakan
untai doa dalam kepasrahan
tangisan bunda
ratap putri kecil dalam gigil
teriakan frustasi ayah
duka negeri ini begitu hebat
terguncang zambrut jadi semrawut
dan di sana di pelataran masjid
tertidur pulas tanpa nafas
seorang balita kecil
dalam senyum dibibirnya
.:dalam kenangan, tsunami 2004:.
« back home