sebuah perjalanan pencarian belahan hati... yang semakin dinanti... semakin waktu membawanya menjauh pergi....
hari-hariku akan berbeda!
dengan senyum tawa dan canda kami.
kami??
dia!
dengan senyum tawa dan canda dia
yah... dia.
pengatur takdir.... terima kasih!
terima kasih... pengatur takdir!
sesosok mungil
dengan tawa yang membawa aku tertawa serta
dengan jiwa murni bebas indah
dengan hangat kehadiran yang selalu aku mau
dirinya.
jangan buat ini menjadi singkat penjaga waktu!
berbaik hatilah dan mundurkan detik-detik mu
jadikan ini lebih lama untukku
biarkan aku menikmati kesemuanya.
izinkan aku bahagia.
yah hari-hariku akan berbeda!
menari indah dengan alunan denting mozart
aku tahu itu!
aku telah temukan seorang putri.
------------------------------------------------------
sayang yang aku punya
mungkin tidak sempurna
sayang yang aku punya
tidak membuatku mampu meminta
sayang yang aku punya
terbentur dinding dunia.
sayang ini terlalu besar
sayang ini begitu menyiksa
sayang ini begitu sempurna
sayang .... relakan kau bahagia
tak pernah tau apa yang kurasa
semuanya begitu tiba-tiba
penjaga waktu tidak pernah berbaik hati melambatkan detiknya
penjaga waktu terlalu egois dan melaju tanpa menengok dan berhenti
pengatur takdir... inikah alur untukku?
haruskah ku terus menunggu?
disaat sosok mungil itu merasakan bahagia?
disaat ia terlindung oleh cinta orang-orang yang ia pilih??!
pengatur waktu.... teruslah berlari
pengatur waktu.... buat detik melaju dan membawa semua ini
pengatur waktu.... jadikan ini sekejap
------------------------------------------------------
aku mau ia tetap disana.
dihati ini menjadi sang dewi
seperti pertama kali aku tau
seperti pertama kali aku kenal
saat waktu selalu bisa membuat bibir ini tersenyum
pengatur takdir... aku kan menunggu
hingga kau takdirkan ia untukku
penjaga waktu... aku ikut!
izinkan aku menemani dan menghitung detik-detik terlalui
aku menunggu
-------------------------------------------------------
sang dewi yang aku kenal
masih dengan raga yang sama.... tapi entah...
masihkan ia seperti yang aku tahu?!
setidaknya ia terlihat bahagia.
yang kadang membuat aku lupa bagaimana tersenyum
yang kadang memaksa aku tersenyum melihat ia tertawa bahagia dengan orang-orang yang ia pilih
tapi aku masih menunggu
entah sampai kapan rasa itu berdiam di lubuk hati ini
yang perlahan mulai terkoyak
tapi aku masih menunggu
hingga pengatur takdir berbaik hati
dan aku masih menunggu bersama penjaga waktu.
-------------------------------------------------------
sekarang kamu adalah bintang
yang walau jauh namun ada.
temani aku setiap surya tenggelam
saat hitamnya malam datang.
tapi nyata ada jauh di sana
dengan kerlip yang mempesona
dengan terang yang walau kecil namun terasa hangat
kamu adalah bintang di langit sana
sekarang ini!
tetap temani aku yah!
pemilik malam... biarkan ia disana
bersinar untukku
raja cuaca... jauhkan mendung dari semua malam-malamku
biarkan ia bersinar walau kecil dikejauhan
untukku
-----------------------------------------------------
bintang yang bersinar terang itu...
entah sama kah ia dengan bintang yang dulu.
yang kehadirannya selalu kutunggu
di malam-malam pengukir rindu.
disaat gundah mengepung jiwa
membekuk sukma dengan tali tercekat
disaat teriakan galau di bibir-bibir waktu
merana jiwa merindu
masihkah ia bintang yang dulu
bintang penenang sukma malam
menemaniku terlelap
deangan kerlip cantik di malam-malam sepi
jauh namun ada dan terhadir nyata.
-----------------------------------------------------
bukan... ia bukan bintang!!
ia sang dewi milikku...
sesosok dewi dalam jiwa bebas seorang gadis kecil
ia sang dewi milikku!
----------------------------------------------------
kau terlalu indah untukku
atau aku yang tercipta bukan untuk mu?
entah mana yang berperan...
entah siapa yang memainkan lakonnya...
----------------------------------------------------
dirimu berdiam dan entah apa yang kau lalukan.
di tempat yang sama. dalam waktu yang lama. di hatiku. itu yang aku tahu.
dirimu... entah masih samakah seperti engkau yang dulu.
engkau dengan semua senyuman itu.
dengan tawa itu.
dengan semua keindahan itu.
entah masih samakah engkau seperti yang dulu.
tapi kini. semua rasa itu telah aku biarkan mengalir.
pergi!
akhirnya.
aku bisa menjadi aku yang baru.
terima kasih saja tidak akan cukup.
tapi... saat ini...
terima kasih!!
selamat terbang dan menari di atas sana sang dewi.
ditemani oleh ksatria lain.
biarkan diriku di bumi.
di sini tempatku bisa berpijak dan merasakan nyatanya kehidupan.
biarkan aku disini... di bumi
dengan seseorang yang menemani.
yang ku tahu bukan engkau.
akhirnya!
saat ini...
selamat tinggal...
akhirnya!
saat ini...
terima kasih!!
akhirnya hanya maaf yang aku tawarkan
------------------------------------
« back home